SEKBER MEDIA ONLINE – Bengkulu Utara , Enggano, Susanto menyatakan pihaknya menyediakan lahan untuk pembangunan Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Bengkulu di pulau itu.
“Tempatnya sudah ada, lahannya di Desa Apoho. Nanti bisa juga dibangun mes agar jika ada tamu dari Provinsi Bengkulu bisa menginap di sini,” kata Susanto di Bengkulu, Rabu Kemareng 2025 .
Keberadaan kantor penghubung nantinya akan memudahkan pejabat dari Provinsi Bengkulu berkantor di Pulau Enggano, khususnya untuk melakukan kerja-kerja akselerasi bagi pulau terluar dan memantau perkembangan Enggano secara berkala.
Apalagi, sejak empat bulan terakhir Pulau Enggano mengalami krisis, karena terisolasi dari wilayah Provinsi Bengkulu lainnya. Hal tersebut akibat dari tertutupnya pintu alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu oleh sedimen.
Pendangkalan alur tersebut membuat kapal dari dan ke Enggano tidak bisa berlabuh di Kota Bengkulu. Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pengerukan selama sebulan terakhir.
Akhirnya, dermaga Pelabuhan Pulau Baai di Kota Bengkulu kembali terbuka, dan mulai 7 Juli 2025 kapal penyeberangan KMP Pulo Tello dari dan ke Enggano sudah bisa bersandar kembali di Pelabuhan Pulau Baai.
Karena situasi krisis tersebut serta sebagai upaya pemerintah dalam menangani persoalan-persoalan di pulau terluar itu, membuat Pemerintah Provinsi Bengkulu memutuskan para pejabat seperti gubernur, wakil gubernur, dan Bupati Bengkulu Utara berkantor secara bergantian di Enggano.
Wakil Gubernur Bengkulu Mian meminta agar proses hibah lahan segera diselesaikan agar pembangunan kantor penghubung dapat dimulai pada tahun depan.
“Segera buat surat hibah dari desa dan serahkan ke Dinas PUPR Provinsi. kalau bisa hari ini juga, agar tahun 2026 kantor tersebut sudah bisa dibangun,” ujarnya. <[epis]>
